SISTEM PEMANEN AIR HUJAN SEBAGAI STRATEGI ADAPTASI DAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM DI KELURAHAN SUKAGALIH GARUT

Penulis

  • Ahsanti Azzahra Universitas Muhammadiyah Bandung
  • Mochammad Farohi Arinalhaq Mubarok Universitas Muhammadiyah Bandung
  • Ilham Walfitra Universitas Muhammadiyah Bandung
  • Muhamad Zidan Utama Universitas Muhammadiyah Bandung
  • M. Rizki Firdaus Universitas Muhammadiyah Bandung
  • Faisal Nurpassah Universitas Muhammadiyah Bandung
  • Shalma Febriana Putri Universitas Muhammadiyah Bandung
  • Muhammad Musa Iskandar Universitas Muhammadiyah Bandung
  • Shinta Saprika Universitas Muhammadiyah Bandung
  • Perwito Universitas Muhammadiyah Bandung

DOI:

https://doi.org/10.58268/adidharma.v3i1.106

Kata Kunci:

Adaptasi, Mitigasi, Perubahan Iklim, Pemanen Air Hujan

Abstrak

Mengantisipasi efek negatif perubahan iklim dan mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah atau meminimalkan kerusakan atau memanfaatkan peluang yang mungkin muncul disebut adaptasi. Mitigasi dimaksudkan untuk mengurangi dampak perubahan iklim melalui pencegahan atau pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) ke atmosfer. Di Indonesia, fenomena perubahan iklim menjadi masalah besar bagi lingkungan. Hampir seluruh wilayah Indonesia rentan terhadap bencana alam. Ancaman anomali iklim mencakup bencana banjir, tanah longsor, kebakaran, kelangkaan sumber daya air, dan kegagalan panen karena kekeringan. Menanggapi hal tersebut Kelompok Regular 63 KKN Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) mengusung inovasi pemanfaatan air hujan yang bertujuan sebagai bentuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Program ini dilaksanakan dalam skala kecil setingkat RW, yakni bagi masyarakat RW di Perum Griya Surya Indah (GSI), Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut. Pemanen air hujan ini dapat menjadi solusi yang berkelanjutan bagi masyarakat sebagai sumber air lain yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Unduhan

Diterbitkan

2024-09-09